Investasi di Sektor Properti Tahun Ini Meroket Tajam
JAKARTA, KOMPAS.com – Pertumbuhan investasi di sektor properti tahun 2015 bakal melonjak tajam. Hal ini dimungkinkan karena kondisi ekonomi dan politik Nasional membaik, sehingga pasar properti dan iklim bisnis secara umum, akan mengalami pertumbuhan.
CEO Leads Property Indonesia, Hendra Hartono, memprediksi nasib bisnis properti tahun ini kepada Kompas.com, Selasa (10/2/2015).
“Lonjakan investasi properti tak hanya dari investasi dalam negeri langsung (domestic direct investment atau DDI), melainkan juga foreign direct investment atau investasi asing langsung (FDI),” tutur Hendra.
Mengutip data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Hendra memaparkan, investasi properti FDI melonjak 11 persen lebih tinggi menjadi Rp 15,6 triliun ketimbang pencapaian tahun 2014 sebesar Rp 14,1 triliun. Rata-rata pertumbuhan per tahun ataucompound annual growth rate (CAGR) sebesar 11 persen.
Sementara untuk DDI bakal meroket 166 persen dari realisasi 2014 senilai Rp 13,1 triliun menjadi Rp 33 triliun.
Hal ini diperkuat oleh data Pricewterhouse Cooper (PwC) tahun 2014 yang menyebut bahwa sebanyak 57 persen dari investor-investor besar Nasional akan meningkatkan investasi mereka dalam kurun waktu 12 bulan yang akan datang (tahun ini).
Rencana pembangunan infrastruktur pemerintah dari pengalihan subsidi bahan bakar minyak (BBM) mendorong peningkatan investasi tersebut.
“Jadi, penanaman modal di sektor properti saat ini sampai akhir 2015 masih menarik,” tandas Hendra.
Ada pun investor asing yang akan aktif mengembangkan proyek berasal dari Singapura, Hongkong, dan Jepang.
DKI, Jawa Barat, Jawa Timur dan Bali masih merupakan wilayah favorit. Sedangkan daerah luar Jawa akan bertumbuh karena pemerintah fokus pada hilirisasi produk mineral dan agro dan terdapatnya pembangunan 15 kawasan industri, 13 di antaranya berada di luar Pulau Jawa.